Sebuah Perkenalan
Hai nama saya Ardyan S Pratama. Bisa dipanggil ian. Saya adalah satu dari manusia di bumi yang menggunakan social media untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Segala postingan adalah merefleksikan pendengaran, perasaan, penglihatan dan segala pemikiran yang saya alami.
Akhir-akhir ini saya berusaha untuk lebih peka terhadap segala isu yang berdampak, baik datang dari luar maupun dari dalam. Pun begitu , saya tetap tidak menyukai dunia politik. Pekerjaan yang saya lakukan kiranya banyak orang menyangka hanya mempercantik bentuk luar manusia dan bahkan cukup banyak yang menyangkutpautkannya dengan orientasi seksual. Tidak pernah sedikitpun saya menganggap pekerjaan saya adalah yang paling baik dibanding dengan orang disekitar saya. Tapi seiring berjalannya waktu, bukan tanpa tujuan. Karena berbusana menurut saya adalah sebuah alat. Alat yang tidak hanya untuk bercermin, sekedar menggaris bawahi jati diri, strata sosial tertentu dan mengekspresikan emosi semata. Tetapi menantang kalau perlu. Alat yang membawa manusia tersebut mencapai tujuan hidupnya, alat yang mempunyai esensi tanpa melupakan kehadiran dari pemakai.
Begitu pentingnya bagi saya, Sangat. Karena dalam falsafah jawa pun di sebutkan bahwa "ajine rogo soko busono" walaupun saya tidak sepenuhnya setuju dengan itu. Tapi ranah fashion itu begitu luas begitu juga pemikiran saya yang terus membentang untuk terus berdikari di dalamnya.
Senang rasanya dapat kembali menulis, setelah sekian lama. Buat saya sih menulis itu seperti kita bangun pagi lalu bercermin. Kita melihat refleksi diri sendiri sembari mengingat-ingat apa yang telah kita lakukan dan apa yang akan.
Sebenernya tujuan saya menulis adalah mentransfer segala unek-unek yang sepatutnya sebagai manusia pada umumnya. Selain menggaris bawahi jati diri dan mempertebal kultur diri, setidaknya saya merasa tenang karena tulisan dan segenap foto tersimpan dengan rapi di blog ini jika suatu waktu saya ingin membuka memori tidaklah khawatir hilang di lembaran kertas ataupun lenyap dari ingatan.
Sebagai salah satu dari kaum milenial atau yang kebanyakan orang sebut "anak jaman now". Jujur saya tidak pernah bangga dengan predikat milenial. Karena arus zaman yang terus berputar dengan segala perkembangannya, yang menuntut milenial untuk cenderung larut di dalam arus zaman. Padahal terkadang penting menjadi air yang tidak bisa larut dengan minyak dan begitu juga sebaliknya. Kita harus berani dan nyaman menjadi diri sendiri. Karena sejatinya hanya ada satu David Bowie, hanya ada satu Yohji Yamamoto begitu juga hanya ada satu kita diantara milyaran lain.
Sebagai salah satu dari kaum milenial atau yang kebanyakan orang sebut "anak jaman now". Jujur saya tidak pernah bangga dengan predikat milenial. Karena arus zaman yang terus berputar dengan segala perkembangannya, yang menuntut milenial untuk cenderung larut di dalam arus zaman. Padahal terkadang penting menjadi air yang tidak bisa larut dengan minyak dan begitu juga sebaliknya. Kita harus berani dan nyaman menjadi diri sendiri. Karena sejatinya hanya ada satu David Bowie, hanya ada satu Yohji Yamamoto begitu juga hanya ada satu kita diantara milyaran lain.
Terlepas dari segala apa yang tidak saya harapkan dalam blog ini saya mohon maaf, salam kenal semua. Maaf lagi ya kalo mendadak terlalu serius hehe
dan..
Comments
Post a Comment