Pacitan dan Riuhnya Ombak Kelas Dunia
Bapak (Kakek) telah menghembuskan nafas terakhirnya tanggal 19 Mei kemarin tepat dimana hari bertambahnya usia saya yang ke 28 tahun. Setelah siang sempat ber video call an dengan beliau, mama dan beberapa Tante yang menjaga di Surabaya, tiba-tiba sorenya kabar duka datang. Sebenarnya cukup kaget karena rencana pulang di awal tanggal 18 harus diundur karena ada project dari kantor sehingga mau tidak mau tanggal 21 baru bisa balik ke Surabaya. Acara selamatan yang digelar tujuh hari setelah bapak meninggal berakhir di tanggal 24, di tanggal 25 pagi saya dan adek langsung minggat ke Pacitan. Sepertinya Tuhan turut campur tangan, di awal sebelum ambil cuti saya sudah pasrah andaikan saya tidak bisa travelling dan harus jaga rumah pun tidak masalah karena kondisi bapak yang semakin drop . Mungkin Bapak ingin melihat cucunya ini berkesempatan ngelihat pantai, menjelajah pantai disana. Makasih pak, pengertianmu akan selalu kami ingat sampai kapanpun :) Pacitan sudah menjadi dest...